Cara mendeteksi kamera tersembunyi - analisa teknis -

Akhir-akhir ini sering berseliweran artikel di sosial media tentang cara mendeteksi adanya kamera tersembunyi di suatu ruangan, untuk mencegah aktifitas kita direkam oleh pihak pihak tertentu ketika kita menginap di sebuah kamar hotel misalkan. Awalnya saya tidak tertarik untuk membaca artikel tersebut (dan memang belum membaca) tetapi kemudian salah seorang teman bertanya "mas apa bener sih bisa kaya gitu?" --menggunakan kamera handphone untuk mendeteksi kamera tersembunyi--peny.
Sebetulnya teknik ini dapat dijelaskan seperti ini, biasanya kamera seperti cctv dilengkapi dengan sensor IR atau infrared untuk dapat melihat didalam gelap. Nah inilah yang kita manfaatkan, mata kita memang tidak mampu menangkap spektrum cahaya ultraviolet atau inframerah akan tetapi teknologi kamera mampu menangkap keberadaan cahaya inframerah ini. Cara pembuktian sederhananya begini, ambil remote televisi (biasanya ada lampu di bagian depanya) ketika kita tekan tombol pada remote tersebut dan melihat ke lampu ini, kita tidak akan melihat perubahan. Namun coba arahkan kamera handphone anda dan tekan tombol pada remote sekali lagi, pada layar handphone anda akan tampak bahwa lampu pada remote tersebut menyala. Kenapa bisa begitu? karena nyala pada lampu remote tersebut adalah merupakan spektrum atau gelombang cahaya inframerah yang tidak dapat ditangkap oleh mata kita.
Jadi secara teknis ketika kita mengarahkan kamera kita ke seluruh ruangan untuk memeriksa apakah ada kamera pengintai yang terpasang atau tidak adalah teknik yang mungkin untuk dilakukan.

Namun Teknik ini tidak selamanya dapat bekerja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan teknik ini.
Pertama, tidak semua kamera pengintai dilengkapi sensor inframerah, jadi kalau tidak ada sensor inframerahnya berarti kita tidak bisa mendeteksi pancaran inframerah dari kamera tersembunyi tersebut.
Kedua, tidak semua kamera handphone dapat menangkap pancaran inframerah. Meskipun pada dasarnya sensor yang ada pada kamera digital termasuk kamera handphone pada faktanya sangat peka terhadap pancaran sinar inframerah dan bahkan dapat dikatakan sangat peka jika dibanding cahaya tampak atau cahaya yang bisa ditangkap oleh mata kita, hal ini justru bukan merupakan kelebihan dalam bidang photograpy sehingga banyak manufaktur kamera digital memasang sebuah filter untuk menghalangi masuknya spektrum cahaya inframerah kedalam sensor kamera, alhasil kamera tidak dapat menerima sensor inframerah. Walaupun teknik penghalang spektrum inframerah ini kebanyakan tidak sempurna penerapanya pada kamera murahan.
Ketiga, beberapa kamera pengintai yang memiliki fitur sensor inframerah hanya mengaktifkan sensor inframerah ketika keadaan pencahayaan dalam ruangan kurang, jadi untuk mengaktifkan sensor inframerah pada kamera pengintai ini kita harus membuat keadaan didalam ruangan menjadi gelap dengan mematikan lampu dan menutup semua sumber cahaya yang masuk baik melalui jendela maupun pintu.

Cara lain selain menggunakan kamera handphone adalah dengan mencoba melakukan panggilan telephone, disebutkan dalam salah satu artikel yang saya baca jika kita tidak bisa melakukan panggilan padahal sinyal kuat maka dapat dipastikan terdapat kamera pengintai disekitar lokasi tersebut. well, saya tidak mengatakan bahwa teknik ini tidak akan berhasil, tetapi saya lebih berfikir bahwa teknik ini kurang efektif. Mengapa? Teknik ini didasari atas pancaran gelombang elektromagnetik yang dapat mengganggu jalur kominikasi telephone selular anda. Namun hal ini sangat sangat bergantung pada adanya pancaran gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh kamera pengintai tersebut, biasanya ini ada pada kamera tipe wireless atau nirkabel yang memerlukan jalur transmisi udara menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan gambar yang ditangkap oleh kamera ke penerima yang kemungkinan berada pada ruangan lain. Namun bagaimana jika ternyata perangkat kamera pengintai tersebut tidak menggunakan transmisi wireless? maksudnya kamera yang langsung menyimpan hasil rekaman pada kamera tersebut seperti pencam atau kamera mini yang sekarang sudah macam-macam bentuknya jam tangan lah, gantungan kunci lah, usb lah dll dll. Tentu saja kemungkinan teknik ini akan berhasil sangatlah kecil.

Lantas bagaimana jika ternyata menggunakan dua teknik diatas kita tidak berhasil?
Ada beberapa teknik lain yang tidak terlalu bergantung kepada teknologi, teknik ini tergantung dari kepekaan dan kemampuan kita untuk menerka dan menganalisa.
Kamera tersembuyi biasanya diletakkan ditempat-tempat strategis yang mengarah dan mencakup area luas dan terhindar dari kemungkinan tertutup secara tidak sengaja oleh target (tertutup oleh kita -red). Jadi sebisa mungkin perkirakan dimana kamera tersebut mungkin terpasang. Di sudut ruangan dan pada ketinggian yang sulit dijangkau oleh kita, lokasi menghadap kearah lokasi strategis dimana kita paling sering berada. Atau dibalik buku-buku, dibalik tanaman dalam pot, terletak pada jam dinding, disekitar bingkai foto atau lukisan. Lebih dari itu biasanya kamera ini memiliki lubang, coba periksa setiap tempat yang kita curigai, apabila terlihat lubang kecil yang mencurigakan ndan terdapat semacam kaca didalamnya, bisa jadi itu merupakan kamera pengintai kecil yang ditanam disitu.

Lalu bagaimana jika menggunakan metode-metode diatas kita tidak menemukan kamera tersembunyi, yah inilah yang sebetulnya kita harapkan bahwa memang tidak ada kamera pengintai yang terpasang di ruangan tersebut.
Bagaimana jika ternyata ada? kita dapat menutupnya dengan sesuatu sehingga menghalangi pandangan kamera terebut, baik dengan meletakkan buku atau vas bunya atau apapun yang dapat menutupi. Atau dapat dengan mudah kita buang saja kameranya, namun hal ini akan menyebabkan si pemasang kamera mengetahui bahwa mereka telah gagal.

Jadi seperti itulah kurang lebih analisis teknis bagaimana cara mendeteksi kamera tersembunyi dalam suatu ruangan baik dengan cara mengarahkan kamera handphone keseluruh ruangan, melakukan panggilan telephone, maupun dengan melakukan aksi detektif detektif-an..